Sejarah linux CentOS

Sejarah CentOS bermula dari proyek komunitas yang diawali menjelang akhir tahun 2003 dengan tujuan untuk menyediakan sistem operasi skala perusahan. Untuk itu, CentOS membangun ulang dengan memanfaatkan kode sumber yang wijib dibebaskan dari Red Hat Enterprise Linux (RHEL) menjadi sebuah distribusi Linux dengan kualitas dan kompatibilitas yang nyaris sama, disamping menyediakan perbaikan sekuriti secara berkala […]

Sejarah

CentOS bermula dari proyek komunitas yang diawali menjelang akhir tahun 2003 dengan tujuan untuk menyediakan sistem operasi skala perusahan. Untuk itu, CentOS membangun ulang dengan memanfaatkan kode sumber yang wijib dibebaskan dari Red Hat Enterprise Linux (RHEL) menjadi sebuah distribusi Linux dengan kualitas dan kompatibilitas yang nyaris sama, disamping menyediakan perbaikan sekuriti secara berkala untuk semua paket software yang terkait. CentOS merupakan distribusi Linux yang terbanyak digunakan untuk server disamping Debian GNU/Linux (disalib sejak 2012). CentOS aktif dikembangkan oleh sekelompok tim inti dan didukung oleh komunitas pengguna skala perusahan, administrator jaringan, administrator sistem dan para pengembira Linux lainnya. Jadi, keberadaan CentOS adalah tidak lain untuk menyediakan platform komputasi skala perusahan yang bebas, dan berusaha untuk mempertahankan 100% kompatibilitas binernya terhadap sumber hulu (RHEL). Tak peduli apapun alasannya, sejatinya CentOS tidak lain adalah klon dari RHEL yang berdasarkan kaidah lisensi GPL adalah sah-sah saja. Red Hat dan produknya (RHEL) pada prinsipnya hanya dilindungi aturan merek dagang, dan ini cukup memeberi ruang untuk Red Hat mengembangkan bisnis layanan yang sukses.

 

Satu-satunya perbedaan utama antara kedua distribusi dapat dikatakan adalah merek atau branding. CentOS pada prinsipnya hanya menghapus dan mengganti semua  Red Hat trademarks berikut logo Topi Merah dengan CentOS. Dan kaitan antara kedua pihak, berdasarkan undang-undang tidak boleh diindikasikan secara gamblang. Untuk itu websitee CentOS menyebut Red Hat dengan nama kiasan sebagai “Prominent North American Enterprise Linux Vendor”. Walaupun secara formal kedua organisasi sama sekali tidak berhubungan, namun dibelakang layar para pengembang CentOS tetap aktif bertukar pengalaman dengan pengembang Red Hat.

 

Sebagaimana disebutkan di catatan rilis CentOS, pengembangnya memastikan kompatibilitas CentOS: “CentOS conforms fully with the upstream vendors redistribution policy and aims to be 100% binary compatible. (CentOS mainly changes packages to remove upstream vendor branding and artwork.) CentOS is a Free Operating System.”

 

Sistem operasi CentOS mendukung dan tersedia untuk semua arsitektur seperti yang disediakan RHEL termasuk untuk: Intel x86- (32-bit) dan x86-64/amd64 (64-bit), namun juga untuk Intel IA-64 (Itanium 64-bit), dan IBM Mainframe (eServer, zSeries and S/390).

 

 

 

 

 

 

Kelebihan dan Kekurangan CentOS

 

KELEBIHAN

 

  • CentOS sangat kompatibel dengan RH
  • Merupakan OS freeware yang sangat handal untuk skala Enterpise.
  • Merupakan satu-satunya OS freeware yang didukung resmi oleh CPanel kurang.
  • Drivers RHEL dapat dipakai oleh CentOS karena isi CentOS adalah RHEL

 

KEKURANGAN

 

  • Tergantung pada distro RH. Karena itu CentOS selalu keluar setelah RH
  • Kata “enterprise” membuat pemula takut dan memilih Fedora
  • Penampilan website CentOS yang kurang menarik (CentOS Indonesia sedang mengupayakan untuk mengupdate website CentOS.org agar tampil menarik)
  • Kurangnya dokumentasi mengenai CentOS secara khusus