Pengertian Dan Sejarah Firebase

Firebase adalah BaaS (Backend as a Service) yang saat ini dimiliki oleh Google. Firebase ini merupakan solusi yang ditawarkan oleh Google untuk mempermudah pekerjaan Mobile Apps Developer. Dengan adanya Firebase, apps developer bisa fokus mengembangkan aplikasi tanpa harus memberikan effort yang besar untuk urusan backend. Sejarah Firebase pertama kali didirikan pada tahun 2011 oleh Andrew […]

Firebase adalah BaaS (Backend as a Service) yang saat ini dimiliki oleh Google. Firebase ini merupakan solusi yang ditawarkan oleh Google untuk mempermudah pekerjaan Mobile Apps Developer. Dengan adanya Firebase, apps developer bisa fokus mengembangkan aplikasi tanpa harus memberikan effort yang besar untuk urusan backend.

Sejarah

Firebase pertama kali didirikan pada tahun 2011 oleh Andrew Lee dan James Tamplin. Produk yang pertama kali dikembangkan adalah Realtime Database, di mana developer dapat menyimpan dan melakukan sinkronasi data ke banyak user. Kemudian berkembang menjadi layanan penyedia pengembangan aplikasi. Pada Oktober 2014, perusahaan tersebut diakusisi oleh Google. Berbagai fitur terus dikembangkan hingga diperkenalkan pada Mei 2016 di Google I/O.

Beberapa fitur yang dimiliki oleh Firebase adalah sebagai berikut :

  1. Firebase Analytics.
    2. Firebase Cloud Messaging dan Notifications.
    3. Firebase Authentication.
    4. Firebase Remote Config.
    5. Firebase Real Time Database.
    6. Firebase Crash Reporting.

Kelebihan

  1. Tersedia versi Free, sehingga para developer dapat mencoba layanan Firebase tanpa batasan waktu.
  2. Cepat dan responsif
  3. Tanpa SQL, Firebase menggunakan JSON
  4. SDK tersedia untuk Android, iOS, JavaScript, Java, Objective-C, swift dan Node.js
  5. User friendly
  6. Event-oriented
  7. Build-in graphic editor
  8. Powerful API untuk menyimpan dan sinkronasi
  9. API relatif mudah dimengerti
  10. Realtime backend
  11. Memudahkan bagi front-end developer yang kurang mengerti back-end
  12. Dokumentasi & Costumer Support

Kekurangan

  1. Jumlah koneksi node tak ditampilkan (yang mana pada versi Free dibatasi 100)
  2. Format penyimpanan tidak menggunakan SQL, melainkan JSON yang mana akan menyulitkan ketika melakukan migrasi
  3. Karena Firebase tidak memberatkan developer pada server-side, maka konsekuensinya perlu kerja keras menggunakan API dalam kode kita di front-end/client-side
  4. Ketika aplikasi kita menggunakan database terpusat yang dapat di update (write) oleh banyak pengguna, maka akan menjadi overkill
  5. Tak ada fungsi referenceataupun join
  6. Versi Free hanya memberikan 100 koneksi dan 1 GB storage, yang mana kita perlu melakukan upgrade jika pengguna kita bertambah
  7. Kita tak tahu dimana lokasi host data kita
  8. You don’t own your data. Karena data kita berada dalam host bukan milik kita, akan menjadi mustahil untuk merecovery akun user