Tentang TRIM dan umur SSD

APA ITU TRIM? TRIM diarahkan langsung ke firmware SSD. Jika Anda tidak tahu, hard drive sama dengan BIOS komputer pada umumnya. Penyimpanan media selalu menulis dan membaca data. Ketika menghapus data, itu juga merupakan kegiatan penulisan data juga. Pada hard disk, aktivitas penghapusan data tidak sepenuhnya terhapus. Yang dihapus adalah tautan yang merujuk ke data […]

APA ITU TRIM?

TRIM diarahkan langsung ke firmware SSD. Jika Anda tidak tahu, hard drive sama dengan BIOS komputer pada umumnya.

Penyimpanan media selalu menulis dan membaca data. Ketika menghapus data, itu juga merupakan kegiatan penulisan data juga. Pada hard disk, aktivitas penghapusan data tidak sepenuhnya terhapus. Yang dihapus adalah tautan yang merujuk ke data dalam urutan data yang disebut Daftar Isi. Jika ada data yang ditulis di sektor yang sama, data baru akan ditimpa terus menerus di sektor lama. Ini disebut pengganti.

Dalam hard disk, aktivitas penulisan ini normal. Sayangnya, tidak untuk SSD. Kegiatan penindasan akan menyebabkan “pemborosan data” atau bahasa Inggris adalah sampah. Sampah ini menyebabkan SSD melambat seiring waktu karena data lama masih ada, membuat SSD mengumpulkan data lama dengan yang baru. Ini membuat SSD lembab dalam membaca data.

Fungsi TRIM

Adalah untuk menyelesaikan masalah SSD ini. TRIM memastikan bahwa ketika sistem operasi ingin menulis di sektor yang sama, data lama akan dihapus sepenuhnya tanpa sampah. Selain itu, fungsi TRIM juga akan membuat semua sektor dihapus dan diformat bersih. Ini akan membuat SSD cepat seperti baru.

Umur SSD

Dilansir dari Obengplus, SSD mengunakan chip NAND Flash, memiliki usia pemakaian. Semakin banyak di write maka chip akan lebih cepat rusak. Umur SSD akan menurun setelah beberapa kali dimasukan data, menjadi pertanyaan berapa lama dan berapa kali chip ditulis sampai melemah dan rusak.

Rata rata SSD mampu bertahan sampai 600TB kali di tulis. Walau data ini mewakiliki kemampuan SSD seluruhnya, Techreport melakukan test dengan menulis berulang kali ke 6 model SSD. Pada test semua berjalan baik sampai mencapai 600TB. Bahkan Samsung 840 di kelas budget SSD mampu bertahan sampai 900TB. Ada bagian menarik dari test ini. Bila harddisk rusak, yang terjadi data hilang total. Dimulai kerusakan mekanik dan lengan harddisk gagal membaca piring platter. Akhirnya harddisk tidak dapat bekerja lagi.

Berbeda dengan SSD, sel di chip yang rusak akan permanen terjadi. Tetapi tidak merusak semua data yang ada. Hanya bagian tertentu dimana sel chip sudah mengalami kerusakaan. SSD akan mengalami kelambatan menuju akhir hidupnya. Drive SSD modern rata rata mampu menangani kerusakan data dengan Firmware. Dan memberitahu ke pemakai bila ada data yang tidak bisa di simpan kedalam SSD. Bila terjadi kerusakan sel pada chip SSD, akan mendapatkan peringatan.

Umur SSD sangat lama bekerja, walau dibeberapa bagian terjadi kerusakan sel chip dan sampai semua sel benar benar mati dan SSD baru tidak bisa digunakan lagi. Test dari Techreport hanya mengulas kemampuan SSD dalam penulisan data. Tes ini tidak menyertakan estimasi umur kapan SSD akan mengalami kerusakan.