Sejarah dan cara kerja SSH

Sejarah SSH Sejarah SSH merupakan salah satu penemuan di tahun 1995 oleh Tatu Ylönen, seorang peneliti dari Helsinki University of Technology, Finlandia. Ia mendesain salah satu protokol SSH pertama yang sekarang disebut sebagai SSH-1 untuk menghalau serangan password-sniffing (teknik pencurian password) pada jaringan universitas itu sendiri. Sebagai peneliti ia memutuskan untuk membuat protokol ini sebagai […]

Sejarah SSH

Sejarah SSH merupakan salah satu penemuan di tahun 1995 oleh Tatu Ylönen, seorang peneliti dari Helsinki University of Technology, Finlandia. Ia mendesain salah satu protokol SSH pertama yang sekarang disebut sebagai SSH-1 untuk menghalau serangan password-sniffing (teknik pencurian password) pada jaringan universitas itu sendiri.

Sebagai peneliti ia memutuskan untuk membuat protokol ini sebagai freeware, karena pentingnya aplikasi SSH ini membuat tools ini sangat populer. Dalam waktu singkat telah digunakan oleh 20,000 user di lebih dari 50 negara di seluruh dunia.  Saat ini tentu pengguna aplikasi SSH ini telah mencapai jutaan pengguna di seluruh dunia.

Pengertian SSH dan Fungsi SSH untuk Keamanan Jaringan

Pengertian SSH umumnya untuk memudahkan pemahaman adalah dengan membandingkannya dengan telnet dan ftp. SSH sebagai protokol sejenis yang memberikan keamanan dan enkripsi dalam setiap pertukaran datanya. Topologi jaringan komputer merupakan  salah satu faktor penentu kinerja keamanan jaringan. Topologi jaringan terpusat akan membantu mempermudah menggunakan aplikasi seperti SSH ini.

Cara Kerja SSH

Jika saat ini Anda menggunakan Linux atau Mac, maka bukan perkara yang sulit saat menggunakan SSH. Bilamana Anda menggunakan Windows, maka Anda perlu memiliki SSH client untuk membuka koneksi SSH. SSH client yang paling banyak digunakan adalah PuTTY.

Untuk pengguna Mac dan Linux, buka program terminal dan kemudian ikuti prosedurnya di bawah ini:

SSH command terdiri atas 3 bagian berbeda:

ssh {user}@{host}

Command SSH key memberi perintah pada sistem Anda bahwa Anda ingin membuka Koneksi Secure Shell yang dienkripsi. {user} merujuk pada akun yang ingin Anda akses. Misalnya, Anda ingin mengakses pengguna root, yang pada dasarnya sama untuk administrator sistem dengan hak lengkap untuk memodifikasi apa pun pada sistem. {host} merujuk pada komputer yang ingin Anda akses. Bisa jadi ini adalah alamat IP (misalnya, 244.235.23.19) atau nama domain (misalnya, www.xyzdomain.com).

Pada saat Anda menekan tombol Enter, Anda akan diminta untuk memasukkan password untuk akun yang diminta. Ketika Anda mengetikkan password, Anda tidak akan melihat apa pun di layar. Padahal, password Anda sedang ditransmisikan. Setelah memasukkan password, tekan tombol Enter sekali lagi. Jika password yang Anda masukkan sudah benar, maka akan muncul jendela terminal remote.

Memahami Teknik Enkripsi yang Berbeda

Kelebihan berarti yang ditawarkan oleh SSH melalui predesesornya adalah penggunaan enkripsi untuk memastikan transfer informasi yang lebih aman antara host dan klien. Host merujuk pada server remote yang ingin Anda akses, sedangkan client merupakan komputer yang ingin Anda gunakan untuk mengakses host. Ada tiga teknologi enkripsi berbeda yang digunakan oleh SSH:

  1. Enkripsi simetris
  2. Enkripsi asimetris
  3. Hashing