Berbicara tentang sejarah terciptanya Linux sebenarnya cukup panjang. Semua dimulai sejak dikembangkannya UNIX di tahun 1960-an dan dirilis resmi pada tahun 1970.
Sistem operasi ini termasuk yang paling canggih di jamannya. Ketersediaan dan kompatibilitas tinggi menjadi faktor utama penyebab sistem operasi ini digemari oleh kalangan institusi akademis dan bisnis. Pada saat itu terbentuklah proyek GNU yang mempunyai tujuan untuk membuat sistem operasi yang sesuai dengan UNIX namun terdiri dari perangkat lunak bebas.
Free Software Foundation yang didirikan oleh Richard M. Stallman kemudian mengembangkan GNU GPL (General Public License). Banyak program gratis yang dihasilkan dengan lisensi GPL, misalnya kompiler, shell UNIX, desktop atau X window, penyunting teks dan lain-lain. Hanya satu hal yang belum ada, yakni KERNEL. Kernel adalah jantung dari sebuah sistem operasi. Kernel menghubungkan antara aplikasi dengan perangkat keras.
Pada tahun 1991, seorang pemuda dari Finlandia bernama Linus Torvalds, membuat kernel berdasarkan arsitektur Minix dan diberi nama Linux. Linux bukan copy atau turunan Minix pada level kode sumber, hanya mirip di arsitekturnya saja. Minix sendiri adalah sistem yang dibuat oleh Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987 atau 4 tahun lebih awal dari Linux. Minix lebih ditujukan untuk pengguna akademis dan baru ada pada arsitektur 16-bit. Oleh Linus Torvalds, Linux dibuat kompabitel untuk arsitektur 32-bit yang lebih baru.
Linux kemudian dirilis dengan lisensi GPL, sehingga setiap orang bisa dengan bebas mengubah Linux sesuai dengan kebutuhan mereka, asalkan mencantumkan credit atau tautan ke pencipta aslinya. Linux juga dirilis dengan sistem Open Source sehingga kode sumber terbuka, bebas diunduh oleh siapapun untuk dimodifikasi dan digunakan, tanpa beresiko adanya tuntutan hukum.
Pada awalnya banyak yang meragukan Linux, bahkan pencipta Minix, Andrew S. Tanenbaum menyatakan pada tahun 1992 bahwa Linux akan expired karena dirancang monolitik dan kaku. Hanya saja yang kita tahu adalah Andrew S. Tanenbaum salah besar. Linux kini justru menjadi sistem operasi yang banyak digunakan pada server, sistem pendukung kritis, wearable devices, dan masih banyak lagi.
Dan ngomong-ngomong, ponsel Android yang kalian pakai sekarang itu, ada Linux di dalamnya.